Sabtu, 28 Mei 2011

pemimpin/imam/leader


Kembali ke sebuah pemikiran yang agak berat.
hahhhhhhhhh
kita semua manusia dilahirkan sebagai seorang pemimpin di dunia ini. entah itu pria ataupun wanita. kita dibekali oleh akal dan pkiran yang menjadikan kita berbeda dengan makhluk lain di muka bumi ini. dengan akal manusia dapat membedakan mana hal yang baik dan mana hal yang buruk. oleh karena itu bersyukurlah kita sebagai ciptaan-Nya yang sempurna.
kita manusia dilahirkan sebagai pemimpin. baik sebagai pemimpin besar sebuah negara, organisasi, keluarga juga pemimpin terkecil bagi diri sendiri. dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawabannya kelak. apakah kita sudah melakukan hal yang benar sebagai pemimpin.
pemimpin dunia yang sangat termahsyur sampai saat ini adalah Nabi Muhammad SAW Allahumma Sholli Wa Sallim Wa Baarik Alaih. Dia adalah pemimpin umat manusia di dunia juga di akhirat kelak. Dia adalah manusia paling sempurna di dunia ini. sebagai pemimpin dialah orang yang sangat patut oleh pemimpin - pemimpin seperti kita semua.
orang tua adalah salah satu pemimpin terbaik bagi setiap manusia. karena merekalah yang telah melahirkan kita ke dunia. merekalah yang membesarkan kita hingga kita besar. mereka adalah orang yang memimpin kita dalam keluarga. sehingga kita bercita cita akan menjadi seorang pemimpin seperti orang tua kita contohkan.
pemimpin adalah orang yang mampu berdiri di depan diantara yang lain. pemimpin adalah orang yang mampu mengendalikan keadaan ketika yang lain terlihat liar. pemimpin adalah orang yang berani mengambil resiko demi yang lain tanpa rasa takut. pemimpin adalah orang yang bijaksana ketika yang lain meminta pendapatnya.
ada dua pemimpin yang secara garis besar berbeda. pemimpin yang bijaksana dan pemimpin pengambil resiko atau rule braker. pemimpin yang bijaksana adalah pemimpin yang dalam pengambilan keputusannya berdasarkan pertimbangan dan perhitungan yang matang tidak terburu-buru dan lebih mengutamakan kepentingan bersama. sedangkan pemimpin pengambil resiko adalah pemimpin yang dalam pengambilan keputusannya lebih mengedepankan intuisi atau naluri dalam pengambilan keputusan dengan perhitungan kalah besar besar atau menang besar atau juga disebut penjudi ulung.
sebagai pemimpin diri sendiri, yang terlintas dipikiran saya adalah tipe pemimpin manakah yang lebih baik?. karena jika kita dihadapkan dengan keadaan yang beragam, berbeda pula kita mengambil keputusan. ketika dihadapkan dengan situasi yang darurat, tentunya kita tidak bisa berfikir lama. dan jika dhadapkan dengan keadaan yang rumit, kompleks, dibutuhkan keputusan yang matang dan tepat.
dan kecenderungan saya berfikir, pemimpin yang bijaksana yang lebih diandalkan. bukan berarti karena mengambil resiko itu salah, tetapi karena kematangan keputusan yang diambil. tetapi bijaksana membutuhkan pemecah kebuntuan atau pengambil resiko dalam kebijaksanaannya. dan kecenderungan kebijaksanaan dinilai lambat atau kurang tegas.
untuk itu pemimpin yang cakap adalah pemimpin yang dapat mengambil keputusan dengan berfikir matang dengan mengutamakan kepentingan bersama walau harus mengambil resiko yang berat.
dengan meneladani pemimpin sepanjang masa seperti Nabi Muhammad SAW dan orang tua yang telah membesarkan kita, semoga kita akan menjadi pemimpin baik baik bagi diri sendiri, keluarga, bangsa dan agama di masa depan kelak.

Rabu, 18 Mei 2011

mempertahankan isi kepala


kuliah?
bukan sekedar mendapatkan ilmu sebagai bekal di dunia kerja nanti. kuliah menjadi masa di mana pribadi menyiapkan pemikiran - pemikirannya atau ideologi untuk menjadi sebuah prinsip hidup kelak ketika seseorang terjun ke masyarakat yang mempunyai karakter yang berbeda dengan kehidupan di dunia kuliah.
tidak heran jika tidak sedikit mahasiswa yang telah terjun ke masyarakat merasakan hal yang berbeda dan kaget. sebuah contoh kecil ketika seorang mahasiswa yang kembali ke lingkungan rumah setelah menuntut ilmu membawa pemikiran seorang mahasiswa yang masih segar, menginginkan perubahan dan mampu mengelola sebuah organisasi di tempat dia menuntut ilmu di daerah lain, didaulat untuk memimpin sebuah organisasi kepemudaan, sangat kaget dengan keadaan lingkungan dan karakter orang - orang sekitar. dia merasakan perbedaan karakteristik antara dunia perkuliahan dan permasyarakatan. karakter manusia yang sangat tidak bisa untuk ditebak, keras kepala, tidak bisa bekerja sama dan memetingkan ego masing masing. berbanding dengan dunia kampus yang cenderung mempunyai pemikiran yang hampir sama, bisa bekerja sama dan mempunyai kondisi dan tujuan yang sama. dan pada akhirnya dia tidak bisa berkomunikasi dan mengorganisir organisasi dengan baik.
dari contoh tersebut dapat kita ambil kesimpulan bahwa pemikiran yang telah dibangun semasa kuliah, mungkin berbenturan dengan kenyataan yang terjadi di masyarakat. ketidaksamaan pemikiran, tujuan yang berbeda dan lain sebagainya. untuk itu diperlukan kemampuan beradaptasi yang baik dari lingkungan sebelumnya.
pemikiran pemikiran saya yang telah lahir dibentuk oleh lingkungan sekitar. orang tua, teman - teman, dan lain lain. mungkin benar apa yang pernah dikatakan seorang dosen saya yang pernah berkata "karakter kalian di kampus ini unik, punya karakter. mungkin ini dibentuk dari lingkungan kampus yang berbeda. komplek perumahan, pabrik - pabrik, perkampungan, perkantoran". mungkin ada benarnya juga perkataan dosen tersebut., karakter atau sifat terbentuk dari lingkungan sekitar yang nantinya akan melahirkan pemikiran pemikiran yang unik pula.


dan pertanyaannya adalah apakah saya mampu mempertahankan pemikiran pemikiran yang saya harapkan menjadi prinsip hidup sekarang di masa yang akan datang kelak?

apakah saya mampu bertahan dengan prinsip itu bahkan dihadapkan dengan hal yang bersifat material?

apakah prinsip itu akan berubah seiring berjalanya waktu?

semua itu masih menjadi pertanyaan yang menggelitik di pikiran saya. bagaimana nanti jika saya termakan oleh pertanyaan saya sendiri?. sungguh munafik,huhhh.